29 Nov 2012

Kumpulan Humor Gus Dur


Gus Dur Dikerjain Habib
Sejak berada di Mesir, Habib Abu Bakar bin Hasan al-Atthas berteman baik dengan Gus Dur. Jarak dan rasa sungkan sudah lama putus di antara keduanya.
Suatu hari Gus Dur dan Habib menginap di sebuah hotel di Jawa Barat. Habib tahu, teman karibnya ini selalu minta dibayar tiap kali di hotel atau rumah makan. Kali ini, ia ingin menguji “kebakhilan” Gus Dur.
Saat tiba waktu check-out, Habib keluar kamar lebih dulu.
“Tolong nanti yang bayar penginap di kamar nomor ini. Namanya KH Abdurrahman Wahid,” ucap Habib kepada kasir hotel.
Dengan dituntun, Gus Dur ke arah pintu keluar sambil celingukan.

“Di mana habib itu?” sergahnya.

Sejenak kemudian, langkahnya tertahan.

“Maaf Pak Yai, urusan kamar Pak Yai sama Habib belum beres,” kata kasir hotel.

Cucu pendiri NU ini bingung, “Maksudnya?”

“Pembayarannya.”

“Waduh…” Gus Dur menepuk jidat. “Mana bawa uang aku. Ya udah utang dulu aja, ya,” tutur Gus Dur sembari menyodorkan KTP.

Di depan pintu hotel, Habib cekikikan dari dalam taxi yang sedang diam di pelataran. (Mahbib Khoiron)
Humor Gus Dur
Mengenang almarhum mantan Presiden kita Gus Dur tidak bisa terlepas dengan kenangan humor-humornya yang cerdas tapi tetap membuat orang terpingkal-pingkal membaca ataupun mendengarnya.
1. Humor Gus Dur - Pesawat Bisa Sampai ke Matahari
Salah satu humor Gus Dur yang sempat diceritakan lagi di acara "Humor-humor Gus Dur, Mengenang Dua Tahun Wafatnya Gus Dur", Senin malam, 2 Januari 2012 oleh mantan Ketua Ketua PBNU Hasyim Muzadi di acara adalah Humor Gusdur Pesawat yang Bisa Sampai ke Matahari .humor gusdur
Cekidot!
Seorang peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia datang ke suatu daerah di Madura. Dia bercerita tentang pesawat ruang angkasa kepada warga setempat. Kata si peneliti, "Pesawat itu dibuat untuk pergi ke bulan.
Mendengar penjelasan itu, seorang warga berceletuk. "Kenapa ke bulan, Profesor? Kenapa pesawat tidak pergi ke matahari?"
Dengan sabar si peneliti menjelaskan kalau suhu matahari terlalu panas untuk didekati. Mendapat jawaban begitu, si warga pun menanggapi. "Kalau panas, berangkatnya malam saja. Lalu pulangnya sebelum Subuh, seperti Rasulullah."

2. Humor Gus Dur - Bandar Udara Abdurrahman Wahid
Salah satu cerita humor Gus Dur adalah Humor tentang Airport Abdurrahman Wahid.
Cekidot!
Pada april tahun 2000 gusdur dan petinggi elit NU lainnnya pergi ke Malang Jawa Timur untuk menghadiri suatu rapat dari pimpinah wilayah NU Jatim, Gus Dur pun mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang dan disambut oleh Banser NU (pendukung/simpatisan Nadhatul Ulama). Komandan Banser berdampingan bersama Gus Dur memasuki mobil yang telah disiapkan untuk mengantar Gus Dur ke tempat rapat. Sang banser pun melapor ke pada banser lainnya, begini bunyi laporannya:
Komandan Banser : "Halo, halo, rojer. Lapor Abdurrahman Saleh telah sukses mendarat di airport Abdurrahman Wahid"
Setelah itu, sontak gusdur pun langsung bilang "yah kebalik...!!!!!"
wuakakakakakak....
Yang bener abdurrahman wahid telah sukses mendarat di abdurrahman saleh !!
3. Humor Gus Dur - Internet dan Kakek Tua
Anekdot Gusdur yang satu ini tidak kalah ngocolnya!
Kisah Humor ini berasal dari Ketua PBNU Said Aqil Siraj. Dulu, saat Internet baru marak di Indonesia, seseorang bertanya ke Gus Dur mengenai sah atau tidaknya menikah melalui Internet. Mendapat pertanyaan begitu, dengan ringan Gus Dur menjawab, "Menikah lewat Internet boleh, asal bertemunya juga di Internet saja, ciuman lewat Internet."
Jawaban yang sederhana, kata Aqil, tapi mengandung makna dalam, yaitu tidak memperumit masalah. Kepada Aqil, Gus Dur juga pernah menceritakan humor tentang kesabaran. Dikisahkan tentang seorang pemuda gagah yang tengah berusaha memecahkan batu besar. Dicoba 50 pukulan, batu tak pecah. Dicoba 70 hingga 100 pukulan, batu tidak kunjung pecah. Lalu lewat seorang kakek tua renta, dipukulnya batu itu sebanyak lima kali. Eh, langsung pecah. Si pemuda bingung, pikirnya begitu sakti kakek ini. Tapi kakek itu cuma bilang, batu tersebut bisa pecah dengan 105 pukulan.
Mungkin pesan yang bisa dipetik dari kisah humor seorang pemuda dan kakek tua adalah kita jangan gampang menyerah dalam berusaha!
Sumber: http://forum.tempo.co/showthread.php?1663-Humor-Gusdur-Edisi-Bandara-Abdurrahman-Wahid-
4. Humor Gus Dur - Ho oh...
Anekdot Gus Dur kali ini gak kalah ngocolnya...Langsung saja disimak...
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. "Apa betul ini Jalan Sudirman?" "Ho oh," jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab, "Betul."

Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, "Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar."
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?"
Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho ... oh!"
Source: http://nasional.vivanews.com/news/read/117719-humor_dan_kesulitan_hidup
5. Humor Gus Dur - Syukur Tidak Bisa memanjat
Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR waktu beliau masih menjabat sebagai Presiden bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR waktu itu (Akbar Tanjung) sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: "syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat".
Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden waktu itu banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
Sumber: http://way4x.wordpress.com/kyai-abdurahman-wahid/anekdot/syukur-tidak-bisa-memanjat/