Audio pagelaran wayang oleh Ki Warseno Slank :
WARSENO HARJODARSONO, IR, Msi. KI. Lahir di Klaten, 18 Juni 1965. Ki
Warseno atau yang juga dikenal dengan sebutan Warseno Slank adalah
dalang muda yang sedang naik daun. Ia adalah adik Ki Anom Suroto.
Dosen Universitas Tunas Pembangunan Surakarta yang S2 UGM Jurusan Ilmu
Pemerintahan. ini belajar mendalang sejak duduk di kelas V SD. Berani
tampil mendalang ketika umur 16 tahun. Kemampuannya itu berkat didikan
orang tuanya yakni Ki Harjadarsana yang juga merupakan seorang dalang
terkenal di Juwiring kabupaten Klaten Jawa Tengah (tahun 1950-1975).
Disamping itu ia pernah belajar pedalangan selama dua semester di STSI
Surakarta. Dia mengakui, gaya pakelirannya pada awalnya mengikuti gaya
Ki Anom Suroto. Namun ia tidak sekedar menjadi bayang-bayang ketenaran
kakaknya. Secara kreatif dia bisa menemukan ciri khas gaya pakelirannya
yang komunikatif dan selalu dekat dengan kalangan muda yang cenderung
hura-hura atau slengekan. Suka mengkolaborasikan berbagai musik etnis
dan Barat. Ki Warsena banyak melakukan eksperimen kreatif dengan
memadukan beberapa aliran musik seperti rock, punk, rap yang dipadukan
dengan gamelan. Hasilnya adalah musik gamelan yang kolaboratif yang
digandrungi kawula muda. Wayang Campursari.
Merasa dulunya dia yang memprakarsai pakeliran yang hura-hura dan
kolaboratif yang memadukan dan menambahkan berbagai alat musik barat dan
etnik, pada akhirnya dia berketetapan mengembalikan pakeliran wayang
pada proporsi sebagaimana aslinya. Ketetapannya untuk Back to Basic
didorong ekses pendangkalan-pendangkalan estetika karena tidak disertai
dengan suatu pencarian yang mendalam, hanya sekedar ikut-ikutan.
Ki Warseno mendedikasikan segala kemampaun berkeseniannya untuk
menegakkan moral sebagai makhluk Tuhan. Hal ini diwujudkan tidak saja
dalam berkesenian namun dia merasa pula bertanggungjawab untuk
menyeberluaskan pandangan berkeseniannya itu dengan mendirikan sebuah
Stasiun Radio Suara Slank yang mempunyai program yang didominasi
kesenian dan kebudayaan Jawa.
Disela Kesibukannya sebagai seorang dalang, bapak dari dua putera
tersebutn mempunyai kelangenan ‘hobi’ mengoleksi benda-benda antik,
berbagai jenis satwa seperti kuda, anjing dan berbagai jenis unggas. Ki
Warseno juga senang mengendarai dan mengoleksi motor besar seperti Harly
Davidson.
Kini rata-rata sepuluh kali pentas tiap bulan baik di Jawa maupun di
luar Pulau Jawa. Dalang yang pernah menjadi juara favorit pada Festival
Greget Dalang 1995 di Surakarta dan memboyong piala Presiden ini, kini
tinggal di Kranggan RT 02 RW 08 Makamhaji, Kartosuro, Kabupaten
Sukoharjo Jawa Tengah. Kini tiap malam Sabtu Legi diadakan pementasan
Wayang Kulit di rumahnya untuk mengenang hari kelahirannya yang terkenal
dengan sebutan Setu Legen.
http://bharatayudha.multiply.com/reviews/item/3Sumber :http://wayangprabu.com